Manusia dan Penderitaan

BAB I
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Penderitaan.

Penderitaan adalah bahasa atau kalimat yang sering sekali kita ucapkan dan sering juga kita dengar. Penderitaan berasal  dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Yang dimaksud dari derita yaitu menerima dan merasakan  hal yang tidak baik atau tidak menyenangkan. Semua manusia di muka bumi ini pasti pernah merasakan penderitaan. Ada yang mendapatkan penderitaan yang ringan ataupun ada juga yang mendapatkan penderitaan yang berat. Karena semua manusia tidak mungkin selalu merasakan kesenangan, Allahmempunyai berbagai macam cara untuk menguji seberapa besar iman kita kepadanya, tetapi tuhan juga tidak akan memberikan penderitaan diatas kemampuan umatnya. Hidup di muka bumi ini tidak akan selalu merasakan menderita atau susah. Sering kali tanpa disadari saat manusia terlalu bersenang-senang atas kesenangan duniawi yang sampai melupakan segala kewajiban-kewajiban yang harus dia lakukan sehingga tuhan menegur  dan memberikan ganjaran kepada kita agar menndapatkan hidyah dan mengaku bersalah atas apa yang telah diperbuat hingga melampaui batas.
Penderitaan juga bisa berasal karena dari perbuatan kita sendiri. Tuhan mengasih  penderitaan kepada umatnya agar manusia itu terketuk hatinya dan tidak melaukan hal yang buruk dan tidak layak dilakukan. Lalu manusia bisa lebih berfikir dan merubah dirinya menuju jalan yang lebih benar. Dibalik sebuah ujian yang telah diberikan kepada manusia terdapat hal-hal yang positif dan baik yang bisa dipelajari oleh manusia untuk bisa merubah kehidupannya menjadi kepribadian yang lebih baik.

Di bawah ini adalah beberapa contoh penderitaan yang mungkin sering kita lihat di lingkungan kita:
1.  Bencana   :  Tidak ada yang dapat menghindari sebuah bencana yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa. Bencana yang datang dapat menghilangkan sebagian ataupun  seluruh harta benda yang ada, bahkan dapat mengakibatkan kehilangan anggota keluarga. Trauma yang diakibatkan oleh bencana juga sulit untuk dipulihkan. Hal ini membutuhkan banyak waktu untuk seseorang kembali bangkit dan hidup normal dengan membangun kehidupannya seperti sediakala.
2.  Kehilangan orang tua : Hubungan kita dengan orang tua merupakan suatu hubungan yang unik. Oleh sebab itu pasangan diharapkan bisa memahami makna kehilangan ini. Misalnya dengan berusaha menggantikan posisinya demi mendukung pasangan. Antara lain dengan cara selalu berada di dekatnya, menjadi pendengar yang baik, dan selalu siap membantunya.
3.  Kemiskinan :  Dalam hal ini mungkin semua orang menderita mengalami kemiskinan.namun miskin disini bukan miskin melarat melainkan hidup pas-pasan.bagi sebagaian orang hidup seperti itu tidak enak namun bagi orang lain mungkin hidup seperti itu lebih baik dari pada berlimpah harta namun anggota keluarga tidak bahagia,semua di atur oleh uang,sibuk dengan tugas masing”,tidak ada komunikasi.hal itu di buktikan dengan adanya kata-kata ” makan ga makan yang penting kumpul”.



4.  Pemutusan hak kerja  : Bagi orang yang sudah berkeluarga mungkin penderitaan ini yang paling di takutkan apalagi bagi seorang ayah yang mempunyai kewajiban menafkahi keluarganya,hal ini akan berdampak buruk tidak hanya bagi sang ayah namun juga bagi keluarganya.


B.    Siksaan.

Penderitaan sering kali diberi hukuman dengan cara siksaan dan siksaan itu bisa dilakukan dengan cara memukulinya secara fisik ataupun  juga bisa dengan jiwanya. Siksaan ini dilakukan agar manusia tidak lagi melakukan hal-hal yang tercela hingga tidak tahu  betasannya. Maka dari itu terkadang sering kita lihat dan kita dengar banyak orang yang merasakan derita siksaan agar manusia yang salah dapat beubah dan sadar apa yang telah dilakukannya adalah perbuatan yang tidak baik. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan memeang sengaja diperbuat terhadap seseorang dengan alasan untuk mengintimidasi, balas dendam, atau hukuman dapat disebut sebagai siksaan atau penyiksaan. Siksaan daapat dimanfaatkan sebagai salah satu cara mengintrogasi agar mendapatkan pengakuan dari seseorang yang tidak dapat mengakui kesalahan dengan cara baik-baik. Ada pula Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap ancaman bagi suatu pemerintah. Arti siksaan, siksaan berupa jasmani dan rohani bersifat psikis, kebimbangan, kesepian, ketakutan.
Siksaan Yang Sifatnya Psikis :
1.      Kebimbangan.
Kebimbangan adalah perasaan bingung yang dirasakan seseorang untuk menentukan pilihan. Kebimbangan juga bisa diartikan yang dimana manusia tidak dapat menentukan pilihannya yang mana akan diambil, oleh sebab itu manusia terkadang  merasakan berada dalam keadaan yang tidak menentu atau sering disebut dengan anak jaman sekarang yaitu dengan sebutan labil. Bagi orang yang yang tidak kuat iman atau lemah pikirannya dalam menstabilkan masalah kebimbangan diri sendiri pasti akan lama dialaminya, sehingga siksaan itu berkepanjangan dikarenakan dirinya yang tidak bisa mengontrol keseimbangan. Tetapi bagi yang kuat iman dan mentalnya ia akan cepat mengambil keputusan sehingga kebimbangan akan cepat diatasi.







2.     Kesepian
Kesepian dialami pada manusia apabila ia merasa bahwa lingkungan sekitarnya sepi dan dalam dirinya sendiripun sama  walaupun sebenarnya ia berada di keramaian orang-orang. Kesepian adalah keadaan dimana manusia merasa sepi yang mendalam pada raganya atau jiwanya walaupun sebenarnya ia bukan sedang di tempat yang jauh dari tempat keramaian. 
Contohnya dalam hal kebimbangan, kesepian ini harus dengan cepat diatasi agar manusia yang sedang dalam kesepian ini tidak terlalu lama berada dalam siksaan batin. Oleh karena itu, untuk mengatasi kesepian yang ada pada diri seseorang ini membutuhkan teman untuk diajaknya berkomunikasi, teman yang selalu ada dalam keadaan apapun baik dalam suka ataupun duka, yang dapat mengerti dan memahami kepribadian satu sama lain, dan menghayati kesepian yang dialami teman nya. Selain mencari teman yang dapat menerima apa adanya, seseorang juga perlu mengisi waktunya dengan kesibukan. Sehingga kesepian dapat teratasi.

Seperti juga kebimbangan, kesepian perlu segera diatasi agar seseorang tidak terus menerus merasakan penderitaan batin. Solusi yang kami tawarkan adalah :
1)     Berfikir positif, Yakinlah semua yang telah menimpah manusia adalah berasal dari ketentuan Allah, ingatlah Allah SWT tidak pernah memberikan ujian yang melebihi batas kemampuan manusia, berdoa dan kembali lebih mendekatkan diri kepada Allah akan membuat hati (batin) tidak kesepian, karena Allah akan selalu bersama manusia dikala senang / bahagian maupun dikala duka / menderita.
2)     Sebagai homo socius, seorang perlu kawan untuk menghilangkan rasa kesepian, orang itu perlu cepat mencari kawan yang dapat diajak untuk berkomunikasi yang dapat mengerti dan menghayati kesepian yang dialami kawan lainnya.
3)     Selain mencari kawan, untuk menghilangkan rasa kesepian, seseorang juga perlu mengisi waktunya dengan suatu kesibukan, khususnya yang bersifat fisik, sehingga rasa kesepian tidak lagi memperoleh tempat yang menyita waktu dalam dirinya








3. Ketakutan
Ketakutan adalah bentuk lain yang menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Dan bila rasa takut itu semakin besar maka akan menimbulkan phobia. Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain :
1.     Claustrophobia dan Agoraphobia
2.      Gamang
3.     Kegelapan
4.     Kesakitan
5.     Kegagalan
Ketakutan (fobia) adalah kecemasan yang sangat luar biasa, terus menerus dan tidak realistis, sebagai respon terhadap keadaan eksternal tertentu.   Fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap Fobia sulit dimengerti. Itu sebabnya, pengidap tersebut sering dijadikan bulan bulanan oleh teman sekitarnya. Ada perbedaan "bahasa" antara pengamat fobia dengan seorang pengidap fobia. Pengamat fobia menggunakan bahasa logika sementara seorang pengidap fobia biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat dirasa lucu jika seseorang berbadan besar, takut dengan hewan kecil seperti kecoak atau tikus.
Sementara dibayangan mental seorang pengidap fobia subjek tersebut menjadi benda yang sangat besar, berwarna, sangat menjijikkan ataupun menakutkan. Dalam keadaan normal setiap orang memiliki kemampuan mengendalikan rasa takut. Akan tetapi bila seseorang terpapar terus menerus dengan subjek Fobia, hal tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya fiksasi. Fiksasi adalah suatu keadaan dimana mental seseorang menjadi terkunci, yang disebabkan oleh ketidak-mampuan orang yang bersangkutan dalam mengendalikan perasaan takutnya. Penyebab lain terjadinya fiksasi dapat pula disebabkan oleh suatu keadaan yang sangat ekstrim seperti trauma bom, terjebak lift dan sebagainya. Seseorang yang pertumbuhan mentalnya mengalami fiksasi akan memiliki kesulitan emosi (mental blocks) dikemudian harinya. Hal tersebut dikarenakan orang tersebut tidak memiliki saluran pelepasan emosi (katarsis) yang tepat. Setiap kali orang tersebut berinteraksi dengan sumber Fobia secara otomatis akan merasa cemas dan agar "nyaman" maka cara yang paling mudah dan cepat adalah dengan cara "mundur kembali"/regresi kepada keadaan fiksasi.
Kecemasan yang tidak diatasi seawal mungkin berpotensi menimbulkan akumulasi emosi negatif yang secara terus menerus ditekan kembali ke bawah sadar (represi). Pola respon negatif tersebut dapat berkembang terhadap subjek subjek fobia lainnya dan intensitasnya semakin meningkat. Walaupun terlihat sepele, “pola” respon tersebut akan dipakai terus menerus untuk merespon masalah lainnya. Itu sebabnya seseorang penderita fobia menjadi semakin rentan dan semakin tidak produktif. Fobia merupakan salah satu dari jenis jenis hambatan sukses lainnya.  Penyakit ketakutan (fobia) adalah kecemasan yang luar biasa, terus menerus dan tidak realistis, sebagai respon terhadap keadaan eksternal tertentu. 
Penderita biasanya menghindari keadaan-keadaan yang bisa memicu terjadinya kecemasan atau menjalaninya dengan penuh tekanan. Penderita menyadari bahwa kecemasan yang timbul adalah berlebihan dan karena itu mereka sadar bahwa mereka memiliki masalah.

·       Agorafobia.
yang dimaksud dari agorafobia adalah takut akan keramaian atau tempat terbuka. secara lebih khusus agorafobia menunjukkan ketakutan akan terperangkap, tanpa cara yang mudah untuk terlepas bila kecemasan menyerang. Keadaan-keadaan yang sulit bagi penderita agoraphobia adalah antri di bank atau pasar swalayan, duduk di tengah-tengah bioskop atau ruang kelas dan mengendarai bis atau pesawat terbang. beberapa orang menderita agorafobia setelah mengalami serangan panik pada salah satu keadaan tersebut. yang lainnya hanya merasakan tidak nyaman dan tidak pernah mengalami serangan panik.
Agorafobia sering mempengaruhi kegiatan sehari-hari, kadang sangat berat sehingga penderita hanya diam di dalam rumah.  Pengobatan terbaik untuk agorafobia adalah terapi pemaparan, dengan bantuan seorang ahli, penderita mencari, mengendalikan dan tetap berhubungan dengan apa yang ditakutinya sampai kecemasannya secara perlahan berkurang karena sudah terbiasa dengan keadaan tersebut,
(proses ini disebut habituasi). psikoterapi dilakukan agar penderita lebih memahami pertentangan psikis yang melatarbelakangi terjadinya kecemasan.

·       Fobia spesifik
Fobia spesifik merupakan penyakit kecemasan yang paling sering terjadi.
beberapa fobia spesifik (misalnya takut binatang, kegelapan atau orang asing) mulai timbul pada masa kanak-kanak. banyak fobia yang menghilang setelah penderita beranjak dewasa. fobia lainnya (misalnya takut hewan pengerat, serangga, badai, air, ketinggian, terbang atau tempat tertutup) baru timbul di kemudian hari. 5% penduduk menderita fobia tingkat tertentu pada darah, suntikan atau cedera; dan penderita bisa mengalami pingsan, yang tidak terjadi pada fobia maupun penyakit kecemasan lainnya.

Sebaliknya, banyak pendeita penyakit kecemasan yang mengalami hiperventilasi, yang menimbulkan perasaan akan pingsan, tetapi mereka tidak pernah benar-benar pingsan.  Penderita  seringkali dapat mengatasi fobia spesifik dengan cara menghindari benda atau keadaan yang ditakutinya. terapi pemaparan merupakan sejenis terapi perilaku dimana penderita secara bertahap dihadapkan kepada benda atau keadaan yang ditakutinya.  terapi ini merupakan pengobatan terbaik untuk fobia spesifik.  Psikoterapi dilakukan agar penderita memahami pertentangan psikis yang mungkin melatarbelakangi terjadinya fobia spesifik.

·       Fobia Sosial
Kemampuan seseorang untuk menjalin hubungan yang serasi dengan yang lainnya melibatkan berbagai aspek kehidupan, termasuk hubungan keluarga, pendidikan, pekerjaan, hobi, kencan dan perjodohan. Kecemasan tertentu dalam situasi sosial adalah normal, tetapi penderita fobia sosial merasakan kecemasan yang berlebihan sehingga mereka menghindari situasi sosial atau menghadapinya dengan penuh tekanan.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa 13% penduduk pernah mengalami fobia sosial. 
keadaan-keadaan yang sering memicu terjadi kecemasan pada penderita fobia sosial adalah:
-   berbicara di depan umum
-   tampil di depan umum (main drama atau main musik)
-   makan di depan orang lain
-   menandatangani dokumen sebelum bersaksi
-   menggunakan kamar mandi umum. penderita merasa penampilan atau aksi mereka tidak tepat.
mereka seringkali khawatir bahwa kecemasannya akan tampak, sehingga mereka berkeringat, pipinya kemerahan, muntah, gemetaran atau suaranya bergetar; jalan pikirannya terganggu atau tidak mampu menemukan kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan maksud mereka.
Jenis fobia sosial yang lebih umum ditandai dengan kecemasan pada hampir seluruh situasi sosial. Penderita fobia sosial menyeluruh biasanya merasa bahwa penampilannya tidak sesuai dengan yang diharapkan, mereka akan merasa terhina atau dipermalukan.
Beberapa orang memiliki rasa malu yang wajar dan menunjukkan malu--malu pada masa kanak-kanak yang di kemudian hari berkembang menjadi fobia sosial. yang lainnya mengalami kecemasan dalam situasi sosial pertama kali pada masa pubertas. Fobia sosial sering menetap jika tidak diobati, sehingga penderita menghindari aktivitas yang sesungguhnya ingin mereka ikuti. terapi pemaparan merupakan sejenis terapi perilaku yang efektif untuk mengatasi fobia sosial.
Psikoterapi dilakukan agar penderita lebih memahami pertentangan batin yang mungkin melatarbelakangi terjadinya fobia sosial.



Beberapa istilah sehubungan dengan fobia :
§  afrophobia — cemas akan Afrika atau budaya Afrika.
§  caucasophobia — cemas akan orang dari ras kaukasus.
§  hydrophobia — cemas akan air.
§  photophobia — cemas akan cahaya.
§  antlophobia — cemas akan banjir.
§  cenophobia — cemas akan ruangan yang kosong


C. Kekalutan Mental.

Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Kekalutan  mental adalah gangguan kejiwaan yang diakibat ketidakmampuan nya seorang manusia menghadapi masalah yang sedang dihadapi atau yang harus diatasi sehingga yang jiwa dan raganya bertingkah laku secara kurang wajar, tidak seperti hal nya manusia manusia yang berkehidupan normal.

Bentuk gangguan dan kekacauan kesehatan mental yang disebabkan karena kegagalan yang bereaksi pada fungsi-fungsi kejiwaannya terhadap ketegangan-ketegangan yang sehingga munculnya gangguan fungsi atau gangguan struktur  pada organ tubuh nya dari satu bagian yang mengakibatkan mentalnya tidak kuat, atau sistem kejiwaan/mental. Totalitas kesatuan ekspresi proses kejiwaan/mental yang patologis terhadap stimuli sosial, dikombinasikan dengan faktor-faktor kausatif sekunder lainnya (patalogi = ilmu penyakit ).

Gejala-gajala awal sesorang mengalami kekalutan mental :
1.     Nampak pada jasmani yang sering merasa pusing, sesak napas, demam , nyeri pada lambung.
2.     Nampak pada kejiwaan dengan rasa cemas, cemburu, patah hati, mudah marah.


Sebab terjadinya kekalutan mental antara lain sebagai berikut:

·       Kepribadian yang lemah,  kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna akan menyebabkan seseorang merasa rendah diri dan lama kelamaan akan menyudutkan dirinya sendiri dan akhirnya menghancurkan mentalnya.
·       Terjadinya konflik sosial budaya, hal ini terjadi bila perbedaan norma seseorang dengan norma yang ada dalam lingkungan hidupnya, sehingga ia tidak bisa beradaptasi.
·       Cara pematangan batin,  cara pematangan batin berperan penting dalam kekalutan mental karena, karena disetiap cara yang berbeda maka akan memberikan reaksi yang berbeda pula.
Proses – proses kekalutan mental:
·       Positif, tenyajadinya trauma (luka jiwa) yang dialami pada diri seorang manusia, akan dipelajari dan diterima sebagai pembelajaran dan hikmah dari kesulitan yang dihadapinya, setelah mencari jalan keluar yang bisa menyelesaikan masalahnya atau tetapi justru sebaliknya, maka ia pun akan bertekad untuk tidak terulang kembali dilain waktu dan selalu beroptimis.
·       Negatif, bila terjadinya trauma yang sedang dialaminya maka akan sangat sulit dihilangkannya dan bisa saja dirinya sendiri tidak dapat dihilangkan rasa traumanya tersebut, sehingga dirinya sendiri yang bersangkutan mengalami frustasi yang bisa mengakibatkan kelainan jiwa, karena disebabkannya tekanan batin yang terus-menerus ada pada dirinya dan berakibatnya tidak tercapainya apa yang dicita-citakan.

Bentuk frustrasi antara lain :
1.     Agresi, yaitu contohnya seperti kemarahan yang sangat memuncak dan dapat mengakibatkan emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadinya hipertensi atau tindakan yang sangat tidak diinginkan yang dapat membahayakan orang sekitarnya.
2.     Regresi, yaitu merupakan pola perilaku yang primitif atau ke kanak-kanakan.
3.     Fiksasi, yaitu seperti peletakan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu.
4.     Proyeksi, adalah usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang tidak baik kepada orang sekitarnya.
5.     Identifikasi, yang dimaksud dari ini yaitu menyesuaikan sehingga menyamakan diri sendiri  dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
6.     Narsisme adalah perilaku yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari pada orang lain, sesuatu yang berlebihan tidak akan mencapai hasil yang bagus.
7.     Autisme ialah menutup diri secara total dari dunia riil atau nyata, orang yang autisme sama sekali tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, karena ia sudah cukup merasa  puas dengan fantasi nya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang tidak normal.







Tahap-tahap pada seseorang yang mengalami gangguan jiwa :
1)     Gangguan kejiwaan dapat dilihat dalam gejala-gejala kehidupan yang dialami   si penderita baik jasmani maupun rohaninya.
2)      Krisis ekonomi, terkadang krisis ekonomi ini yang dapat mengakibatkan penurunan kementalan jiwa, jika krisis ekonomi ini terus menerus berkepanjangan telah menyebabkan meningkatnya jumlah penderita penyakit jiwa, terutama gangguan kecemasan mental.
3)     Faktor sosial atau lingkungan sekitar kita, itu  juga dapat berperan bagi timbulnya gangguan jiwa dan penurunan mental, seperti hal nya bisa terjadi dari budaya, kepadatan populasi hingga menyebabkan peperangan atau konflik antar tetangga. Jika lingkungan sosial sekitarnya baik, sehat dan tidak mendukungnya untuk mengalami gangguan jiwa atau mental maka seseorang tidak akan terkena gangguan jiwa. Begitu  pula sebaliknya. Gangguan mental ini tidak dapat menular, tetapi banyak kemungkinan bisa juga didapat secara turun menurun dari orang tuanya. Namun hal ini tidak berlaku secara absolut.


D. Penderitaan dan Perjuangan
Semua manusia pasti pernah mengalami penderitaan, yang berat maupun ringan. Penderitaan adalah bersifat kodrati. Maka dari itu, manusia harus berusaha dengan dirinya sendiri untuk menghadapi atau menghilangkan penderitaan tersebut. Penderitaan ini disebut kodrat karena sudah menjadi konsekuensi manusia yang hidup di dunia, manusia tidak hanya untuk bahagia tapi juga untuk merasakan derita. Manusia harus berjuang untuk melewati derita itu, agar manusia bisa merasakan kembali kebahagiaannya. Manusia adalah makhluk berbudaya, dengan budaya yang ada pada dirinya masing-masing ini ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam dirinya dengan apa yang dialaminya. Hal ini membuat manusia itu lebih berjuang, untuk si penderita itupun sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau memahami penderitaan tersebut.
Manusia di muka bumi ini hidup untuk ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga untuk menderita. Oleh sebab itu, manusia hidup sangat tidak boleh pesimis yang beranggapan bahwa hidupnya hanya dapat penderitaan saja. Tetapi, manusia harus sangat berfikiran optimis yang selalu berusaha mengatasi kesulitan hidupnya. Percaya saja bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang berusaha merubahnya.
Pembebasan penderitaan pada umumnya meneruskan kelangsungan hidup dengan cara berjuang menghadapi segala cobaan hidup yang segala dihadapinya, dengan waspada dan disertai dengan  berdoa kepada Tuhan agar dijauhkannya dari bahaya-bahaya dan  malapetaka. Manusia hanya bisa merencanakan tetapi segala sesuatunya semua hanya Tuhan yang menentukan hasilnya dan berkehendak. Kelalaian manusia dapat menyebabkan penderitaan bagi manusia itu sendiri.

Ø  Penderitaan, media massa, dan seniman
Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud agar semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikian dapat mengunggah hati manusia untuk berbuat sesuatu. Media massa adalah alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada asyarakat luas. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap anatara sesama manusia, terutama bagi mereka yang simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari karya tersebut.
Ø  Pengaruh Penderitaan Terhadap Kelangsungan Hidup Manusia
Penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.
Orang yang merasa dirinya menderita akan mendapat tekanan dari dalam jiwanya dan rasa malu. Tak jarang banyak manusia yang ingin mengakhir hidupnya karena tidak kuat menopang siksaan dalam hidupnya. Ini terjadi di karenakan  kekalutan mental. Kekalutan mental merupakan  suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami kekacuan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya.
Gejala- gejala permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental sebagai berikut :
a) Fisiknya sering merasa pusing, sesak napas, demam dan nyeri pada lambung.
b) Jiwanya sering menunjukkan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis (kurangnya emosi, motivasi, atau antusiasme).
Terkadang kekalutan  mental bisa berujung pada gangguan jiwa  dikarenakan kepribadiaan yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna sehingga orang tersebut merasa rendah diri.


E. PENYEBAB MUNCULNYA PENDERITAAN.
Penderitaan yang muncul karena perbuatan buruk manusia. Penderitaan ini muncul disebabkan hubungan antara manusia dengan lingkungan sekitarnya baik dengan antar sesama manusia ataupun dengan alam. Penderitaan ini dapat muncul karena ketidak harmonisan antara elemen satu dengan yang lainnya. contohnya pada hubungan dalam bermasyarakat, ada kalanya didalam bermasyarakat terdapat perbedaan pendapat yang dapat menimbulkan perselisihan diantara satu dengan yang lainnya, hal ini bisa saja mengakibatkan timbulnya rasa dengki, marah, bahkan saling menuduh atau menjelek-jelekan. dari sinilah penderitaan muncul karena perbuatan saling tidak menyukai tersebut. dalam hal ini, penderitaan yang dialami adalah penderitaan secara batin karena terdapat rasa sakit hati apabila ada seseorang yang menjelek-jelekan bahkan rasa itu bisa saja semakin sakit apabila sudah terjadi pertengkaran yang membuat hubungan didalam masyarakat sudah tidak ada rasa nyaman dan aman.
Selain karena ketidak harmonisan dengan sesama, ketidak harmonisan dengan alam juga dapat membawa penderitaan. contohnya apa yang sedang terjadi saat ini yaitu bencana alam terjadi dimana-mana. karena kesalahan manusia terhadap alam lah yang membuat alam menjadi tidak bersahabat lagi dengan manusia maka muncul lah penderitaan pada setiap orang yang terkena bencana alam. penderitaan yang dialami adalah penderitaan secara fisik dan batin, karena mereka yang terkena bencana alam harus rela kehilangan harta benda bahkan keluarga mereka.
Penderitaan yang muncul karena suatu penyakit/siksaan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini dialami manusia. Beberapa kasus penderitaan dapat diungkapkan berikut ini : Seorang anak lelaki buta sejak diahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan, kecerdasannya luar biasa. Walaupun ia tidak dapat melihat dengan mata hatinya terang benderang. Karena kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai di universitas dan akhirnya memperoleh gelar doctor di Universitas Sourbone Perancis. Dia adalah Prof.Dr. Thaha Husen, guru besar Universitas di Kairo, Mesir.

Contoh-contoh penderitaan yang dapat dialami yaitu :
·       Nasib yang tidak baik bagi si penderitaan ini di karenakan perbuatan negatif yang sebelumya sudah dilakukan pada seseorang ini yang dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan lingkungan sekitarnya. Perbedaan nasib buruk dan takdir ini yaitu jika takdirnya memang sudah di tentukan oleh tuhan sedangkan nasib yang tidak bagus karena  disebabkannya Karena ulah manusia itu sendiri.
Contohnya : seorang penderita yang timbul karena penyakit, siksaan . Namun dengan kesabaran,keikhlasan dan tawakal merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan tersebut.
·       Kehilangan orang tua, semua manusia pastinya  sangat mencintai kedua orang tuanya dan memiliki hubungan batin yang sangat erat dengan keluarganya. Penderitaan ini adalah yang paling sering kita lihat dan sangat sedih tentunya .tapi kesedihan Karena penderitaan diharapkan tidak berlarut larut karena semua manusia yang hidup pasti akan kembali kepada yang maha kuasa.
·       Kemiskinan , ada beberapa orang yang mederita karena hidupnya yang tidak berkecukupan atau kemiskinan , merasa tidak pernah cukup dengan apa yang telah ia punya sehingga dapat mengakibatkan seseorang merasa menderita setiap harinya karena tidak bisa merasa dirinya puas. Ini di karena kan kurangnya rasa syukur manusia atas apa yang telah di berikan oleh tuhan.
·       Bencana, tidak ada seorang pun yang dapat menghindari bencana yang tuhan berikan. Bencana bisa kapan saja dating dan menimpa siapa saja bahkan seringkali mengakibatkan kehilangan anggota keluarga. Trauma batin yang diakibatkan karena bencana juga sulit di sembuhkan.
·       Keguguran, Kehamilan merupakan suatu hal yang dinanti-nantikan bagi banyak pasangan dan juga merupakan suatu kebahagian tersendiri. Tetapi sayangnya rencana tidak selalu berjalan mulus. Masalah genetika/keturunan mungkin dapat menyebabkan pasangan susah mendapatkan anak atau selalu keguguran. Secara naluri, seorang ibu akan merasa lebih kehilangan dibanding pasangannya.
Tapi sebaliknya, sebagai pasangan dan seorang laki-laki pada umumnya, mereka berjuang untuk menahan emosi terdalamnya. Bagaimanapun juga, sebagai ayah merasa kehilangan merupakan kesedihan juga. Dengan sedikit dukungan atau pengertian, mereka akan dapat menghadapinya.



F.     Pengaruh Penderitaan Terhadap Kelangsungan Hidup Manusia

Penderitaan bisa saja memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.
Orang yang merasa dirinya menderita akan mendapat tekanan dari dalam jiwanya dan rasa malu. Tak jarang banyak manusia yang ingin mengakhir hidupnya karena tidak kuat menopang siksaan dalam hidupnya. Ini terjadi di karenakan kekalutan mental. Kekalutan mental merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami kekacuan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya.

G.     HUBUNGAN MANUSIA DAN PENDERITAAN
Tuhan adalah pencipta segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Dialah yang maha kuasa atas segala yang ada isi jagad raya ini. Beliau menciptakan mahluk yang bernyawa dan tak bernyawa. Tuhan tetap kekal dan tak pernah terikat dengan penderitaan.
Mahluk bernyawa memiliki sifat ingin tepenuhi segala hasrat dan keinginannya. Perlu di pahami mahluk hidup selalu membutuhkan pembaharuan dalam diri, seperti memerlukan bahan pangan untuk kelangsungan hidup, membutuh air dan udara. Dan membutuhkan penyegaran rohani berupa ketenangan. Apa bila tidak terpenuhi manusia akan mengalami penderitaan. Dan bila sengaja tidak di penuhi manusia telah melakukang penganiayaan. Namun bila hasrat menjadi patokan untuk selalu di penuhi akan membawa pada kesesatan yang berujung pada penderitaan kekal di akhirat.
Manusia sebagai mahluk yang berakal dan berfikir, tidak hanya menggunakan insting namun juga pemikirannya dan perasaanya. Tidak hanya naluri namun juga nurani.
Manusia diciptakan sebagai mahluk yang paling mulia namun manusia tidak dapat berdiri sendiri secara mutlah. Manusia perlu menjaga dirinya dan selalu mengharapkan perlindungan kepada penciptanya. Manusia kadang kala mengalami kesusahan dalam penghidupanya, dan terkadang sakit jasmaninya akibat tidak dapat memenuhi penghidupanya.
Manusia memerlukan rasa aman agar dirinya terhidar dari penyiksaan. Karena bila tidak dapat memenuhi rasa aman manusia akan mengalami rasa sakit.
Manusia selau berusaha memahami kehendak Tuhan, karena bila hanya memenuhi kehendak untuk mencapai hasrat, walau tidak menderita didunia, namun sikap memenuhi kehendak hanya akan membawa pada pintu-pintu kesesatan dan membawa pada penyiksaan didalam neraka. Manusia didunia melakukan kenikmatan berlebihan akan membawa pada penderitaan dan rasa sakit. Muncul penyakit jasmani juga terkadang muncul dari penyakit rohani. Manusia mendapat penyiksaan di dunia agar kembali pada jalan Tuhan dan menyadari kesalahannya.
Namun bila manusia tidak menyadari malah semakin menjauhkan diri maka akan membawa pada pederitaan di akhirat. Banyak yang salah kaprah dalam menyikapi penderitaan. Ada yang menganggap sebagai menikmati rasa sakit sehingga tidak beranjak dari kesesatan. Sangat terlihat penderitaan memiliki kaitan dengan kehidupan manusia berupa siksaan, kemudian rasa sakit, yang terkadang membuat manusia mengalami kekalutan mental. Apa bila manusia tidak mampu melewati proses tersebut dengan ketabahan, di akherat kelak dapat menggiring manusia pada penyiksaan yang pedih di dalam neraka.





H.    SEBAB-SEBAB PENDERITAAN
Sebab-sebab timbulnya penderitaan antara lain :
a.          Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia

Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitar.
Karena perbuatan buruk antara sesama manusia yang mengakibatkan manusia lain menderita antara lain :
1.     TKW Indonesia yang dianiaya di Malaysia disiksa, disetrika, diperkosa bahkan ada yang sampai meninggal dunia. Perbuatan buruk majikan yang menyebabkan penderitaan bagi pembantunya sampai kehilangan nyawanya.
2.     Perbuatan buruk orang tua kepada anak kandung nya yang menganiaya sampai mengakibatkan kematian. Orang tua yang seharusnya melindungi dan menjadi contoh bagi anak nya malah memberikan penderitaan kepada anak kandung nya sendiri.
3.     Tawuran pelajar antara SMA 6 dan SMA 70 yang mengakibatkan dua orang luka dan satu orang meninggal dunia. Tawuran pelajar yang menyisakan penderitaan bagi keluarga maupun dirinya sendiri.
Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungan juga menyebabkan penderitaan bagi manusia. Tetapi manusia tidak menyadari hal tersebut. Manusia baru menyadari setelah bencana itu terjadi seperti :
1.     Musibah banjir dan tanah longsor di Kota Ambon. Bencana ini memakan korban sebanyak 5 orang meninggal akibat banjir dan 3 orang akibat tanah longsor, belum terhitung lagi jumlah orang yang hilang dan kerusakan harta benda yang diderita akibat bencana alam ini. Bencana alam ini bermula karena penebangan hutan secara liar sehingga tanah tidak mampu menampung debit air hujan dan berakibat banjir disertai tanah longsor. Pemerintah dan segenap jajaran kesehatan dan tim SAR telah mengevakuasi korban, memberikan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit dan klinik. Mereka bekerjasama untuk membantu korban keluar dari penderitaan ini.
2.     Bencana Lumpur Lapindo yang disebabkan karena kelalaian manusia dalam pengeboran sumur di Sidoarjo Jawa Timur yang mengakibatkan menyemburnya lumpur panas dari bawah tanah. Semburan lumpur panas tersebut menyebabkan tergenangnya kawasan permukiman, pertanian, dan perindustrian di tiga kecamatan di sekitarnya, serta memengaruhi aktivitas perekonomian di Jawa Timur. Inilah penderitaan manusia akibat kelalaian pekerja dan pimpinan perusahaan. Mereka harus bertanggung jawab untuk memulihkan penderitaan warga sekitar.





b.           Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
Penderitaan juga dapat terjadi karena penyakit, siksaan / azab Tuhan. Kesabaran, tawakal dan optimisme merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan tersebut. Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini antara lain :
1.     Seorang anak laki-laki yang lahir tanpa tangan dan kaki. ia berjuang mental dan emosional serta fisik nya. Awalnya dia seakan tidak mempunyai harapan untuk hidup seakan hidup ini tidak ada artinya lagi. Tetapi dia menyadari bahwa ada tangan Tuhan yang akan selalu membantunya. Tuhan pasti akan menunjukan kebesaran dan kuasanya bagi orang-orang yang tidak pernah mengenal putus asa. Dengan kekuatannya itu dia mampu menyelesaikan study nya di Griffith University dan sekarang dia menjadi seorang motivator Internasional. Dia adalah Nicholas James Vujicic atau yang biasa sering dipanggil Nick Vujicic.
2.     Nabi ayub mengalami cobaan Tuhan yaitu dia menderita penyakit kulit selama bertahun-tahun. Nabi ayub kehilangan masa kejayaannya, keluarganya, teman dan kaum kerabatnya. Dengan penuh kesabaran dan keihklasan Nabi ayub menjalankan cobaan dari Tuhan. Berkat kesabaran dan keihlasannya beliau sembuh total dari penyakitnya dan Allah memberikan kemulian yang berlipat-lipat sehingga Nabi Ayub tidak lagi miskin.
3.     Tenggelamnya fir’aun dilaut merah adalah azab yang dijatuhkan Tuhan kepada orang yang angkuh dan sombong. Ketika fir’aun mengngejar Nabi Musa dan pengikut-pengikutnya menyebrangi laut merah. Dengan tongkat Nabi Musa laut itu terbelah, Nabi Musa dan para pengikutnya segera menyebrangi laut tersebut. Ketika fir’aun dan tentaranya tepat berada ditengah laut merah itu seketika itu juga laut merah tertutup lagi dan fir’aun beserta bala tentaranya tenggelam didalamnya.






















Kesimpulan
Penderitaan merupakan hal yang pasti di alami oleh setiap manusia. Oleh karenanya, kita sebagai hamba Allah yang bertakwa lebih baik berserah diri dan bersabar dalam menghadapi setiap penderitaan atau masalah yang Allah berikan kepada kita.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Urbanisasi, Manfaat, Dampak, Contoh Kasus Urbanisasi

SOFTWRE REQUIREMENT SPECIFICATION | PERANCANGAN WEBSITE WARUNG KELONTONG POPON

SOFTWRE REQUIREMENT SPECIFICATION | PERANCANGAN WEBSITE WARUNG KELONTONG POPON