Manusia dan Penderitaan
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penderitaan.
Penderitaan adalah bahasa
atau kalimat yang sering sekali kita ucapkan dan sering juga kita dengar.
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa
Sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Yang dimaksud dari derita
yaitu menerima dan merasakan hal yang
tidak baik atau tidak menyenangkan. Semua
manusia di muka bumi ini pasti pernah merasakan penderitaan. Ada yang
mendapatkan penderitaan yang ringan ataupun ada juga yang mendapatkan
penderitaan yang berat. Karena semua manusia tidak mungkin selalu merasakan
kesenangan, Allahmempunyai berbagai macam cara untuk menguji seberapa besar
iman kita kepadanya, tetapi tuhan juga tidak akan memberikan penderitaan diatas
kemampuan umatnya. Hidup di muka bumi ini tidak akan selalu merasakan menderita
atau susah. Sering kali tanpa disadari saat manusia terlalu bersenang-senang
atas kesenangan duniawi yang sampai melupakan segala kewajiban-kewajiban yang
harus dia lakukan sehingga tuhan menegur
dan memberikan ganjaran kepada kita agar menndapatkan hidyah dan mengaku
bersalah atas apa yang telah diperbuat hingga melampaui batas.
Penderitaan
juga bisa berasal karena dari perbuatan kita sendiri. Tuhan mengasih penderitaan kepada umatnya agar manusia itu
terketuk hatinya dan tidak melaukan hal yang buruk dan tidak layak dilakukan.
Lalu manusia bisa lebih berfikir dan merubah dirinya menuju jalan yang lebih
benar. Dibalik sebuah ujian yang telah diberikan kepada manusia terdapat
hal-hal yang positif dan baik yang bisa dipelajari oleh manusia untuk bisa
merubah kehidupannya menjadi kepribadian yang lebih baik.
Di bawah ini adalah
beberapa contoh penderitaan yang mungkin sering kita lihat di lingkungan kita:
1. Bencana : Tidak ada yang dapat menghindari sebuah bencana yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa. Bencana yang datang dapat menghilangkan sebagian ataupun seluruh harta benda yang ada, bahkan dapat mengakibatkan kehilangan anggota keluarga. Trauma yang diakibatkan oleh bencana juga sulit untuk dipulihkan. Hal ini membutuhkan banyak waktu untuk seseorang kembali bangkit dan hidup normal dengan membangun kehidupannya seperti sediakala.
2. Kehilangan orang tua : Hubungan kita dengan orang tua merupakan suatu hubungan yang unik. Oleh sebab itu pasangan diharapkan bisa memahami makna kehilangan ini. Misalnya dengan berusaha menggantikan posisinya demi mendukung pasangan. Antara lain dengan cara selalu berada di dekatnya, menjadi pendengar yang baik, dan selalu siap membantunya.
3. Kemiskinan : Dalam hal ini mungkin semua orang menderita mengalami kemiskinan.namun miskin disini bukan miskin melarat melainkan hidup pas-pasan.bagi sebagaian orang hidup seperti itu tidak enak namun bagi orang lain mungkin hidup seperti itu lebih baik dari pada berlimpah harta namun anggota keluarga tidak bahagia,semua di atur oleh uang,sibuk dengan tugas masing”,tidak ada komunikasi.hal itu di buktikan dengan adanya kata-kata ” makan ga makan yang penting kumpul”.
1. Bencana : Tidak ada yang dapat menghindari sebuah bencana yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa. Bencana yang datang dapat menghilangkan sebagian ataupun seluruh harta benda yang ada, bahkan dapat mengakibatkan kehilangan anggota keluarga. Trauma yang diakibatkan oleh bencana juga sulit untuk dipulihkan. Hal ini membutuhkan banyak waktu untuk seseorang kembali bangkit dan hidup normal dengan membangun kehidupannya seperti sediakala.
2. Kehilangan orang tua : Hubungan kita dengan orang tua merupakan suatu hubungan yang unik. Oleh sebab itu pasangan diharapkan bisa memahami makna kehilangan ini. Misalnya dengan berusaha menggantikan posisinya demi mendukung pasangan. Antara lain dengan cara selalu berada di dekatnya, menjadi pendengar yang baik, dan selalu siap membantunya.
3. Kemiskinan : Dalam hal ini mungkin semua orang menderita mengalami kemiskinan.namun miskin disini bukan miskin melarat melainkan hidup pas-pasan.bagi sebagaian orang hidup seperti itu tidak enak namun bagi orang lain mungkin hidup seperti itu lebih baik dari pada berlimpah harta namun anggota keluarga tidak bahagia,semua di atur oleh uang,sibuk dengan tugas masing”,tidak ada komunikasi.hal itu di buktikan dengan adanya kata-kata ” makan ga makan yang penting kumpul”.
4. Pemutusan hak kerja : Bagi orang yang sudah berkeluarga mungkin penderitaan ini yang paling di takutkan apalagi bagi seorang ayah yang mempunyai kewajiban menafkahi keluarganya,hal ini akan berdampak buruk tidak hanya bagi sang ayah namun juga bagi keluarganya.
B. Siksaan.
Penderitaan sering kali diberi hukuman dengan cara siksaan
dan siksaan itu bisa dilakukan dengan cara memukulinya secara fisik ataupun juga bisa dengan jiwanya. Siksaan ini
dilakukan agar manusia tidak lagi melakukan hal-hal yang tercela hingga tidak
tahu betasannya. Maka dari itu terkadang
sering kita lihat dan kita dengar banyak orang yang merasakan derita siksaan
agar manusia yang salah dapat beubah dan sadar apa yang telah dilakukannya
adalah perbuatan yang tidak baik. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan,
baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan memeang sengaja diperbuat
terhadap seseorang dengan alasan untuk mengintimidasi, balas dendam, atau
hukuman dapat disebut sebagai siksaan atau penyiksaan. Siksaan daapat
dimanfaatkan sebagai salah satu cara mengintrogasi agar mendapatkan pengakuan
dari seseorang yang tidak dapat mengakui kesalahan dengan cara baik-baik. Ada
pula Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan
atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap ancaman bagi suatu
pemerintah. Arti siksaan, siksaan berupa jasmani dan rohani bersifat psikis,
kebimbangan, kesepian, ketakutan.
Siksaan
Yang Sifatnya Psikis :
1.
Kebimbangan.
Kebimbangan
adalah perasaan bingung yang dirasakan seseorang untuk menentukan pilihan. Kebimbangan juga bisa
diartikan yang dimana manusia tidak dapat menentukan pilihannya yang mana akan
diambil, oleh sebab itu manusia terkadang
merasakan berada dalam keadaan yang tidak menentu atau sering disebut
dengan anak jaman sekarang yaitu dengan sebutan labil. Bagi orang yang yang
tidak kuat iman atau lemah pikirannya dalam menstabilkan masalah kebimbangan
diri sendiri pasti akan lama dialaminya, sehingga siksaan itu berkepanjangan
dikarenakan dirinya yang tidak bisa mengontrol keseimbangan. Tetapi bagi yang
kuat iman dan mentalnya ia akan cepat mengambil keputusan sehingga kebimbangan
akan cepat diatasi.
2.
Kesepian
Kesepian
dialami pada manusia apabila ia merasa bahwa lingkungan sekitarnya sepi dan
dalam dirinya sendiripun sama walaupun
sebenarnya ia berada di keramaian orang-orang. Kesepian adalah keadaan dimana manusia merasa sepi yang
mendalam pada raganya atau jiwanya walaupun sebenarnya ia bukan sedang di
tempat yang jauh dari tempat keramaian.
Contohnya dalam hal kebimbangan, kesepian ini harus dengan cepat diatasi
agar manusia yang sedang dalam kesepian ini tidak terlalu lama berada dalam
siksaan batin. Oleh karena itu, untuk mengatasi kesepian yang ada pada diri
seseorang ini membutuhkan teman untuk diajaknya berkomunikasi, teman yang
selalu ada dalam keadaan apapun baik dalam suka ataupun duka, yang dapat
mengerti dan memahami kepribadian satu sama lain, dan menghayati kesepian yang
dialami teman nya. Selain mencari teman yang dapat menerima apa adanya, seseorang
juga perlu mengisi waktunya dengan kesibukan. Sehingga kesepian dapat teratasi.
Seperti
juga kebimbangan, kesepian perlu segera diatasi agar seseorang tidak terus
menerus merasakan penderitaan batin. Solusi yang kami tawarkan adalah :
1) Berfikir positif, Yakinlah semua yang telah menimpah manusia
adalah berasal dari ketentuan Allah, ingatlah Allah SWT tidak pernah memberikan
ujian yang melebihi batas kemampuan manusia, berdoa dan kembali lebih
mendekatkan diri kepada Allah akan membuat hati (batin) tidak kesepian, karena
Allah akan selalu bersama manusia dikala senang / bahagian maupun dikala duka /
menderita.
2) Sebagai homo socius, seorang perlu kawan untuk
menghilangkan rasa kesepian, orang itu perlu cepat mencari kawan yang dapat
diajak untuk berkomunikasi yang dapat mengerti dan menghayati kesepian yang
dialami kawan lainnya.
3) Selain mencari kawan, untuk menghilangkan rasa kesepian,
seseorang juga perlu mengisi waktunya dengan suatu kesibukan, khususnya yang
bersifat fisik, sehingga rasa kesepian tidak lagi memperoleh tempat yang
menyita waktu dalam dirinya
3. Ketakutan
Ketakutan adalah bentuk lain yang menyebabkan seseorang
mengalami siksaan batin. Dan bila rasa takut itu semakin besar maka akan
menimbulkan phobia. Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan
antara lain :
1.
Claustrophobia dan Agoraphobia
2. Gamang
3. Kegelapan
4. Kesakitan
5. Kegagalan
Ketakutan (fobia) adalah kecemasan yang sangat luar biasa, terus menerus dan tidak realistis, sebagai
respon terhadap keadaan eksternal tertentu. Fobia adalah
rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena.
Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi
sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap Fobia sulit dimengerti. Itu
sebabnya, pengidap tersebut sering dijadikan bulan bulanan oleh teman
sekitarnya. Ada perbedaan "bahasa" antara pengamat fobia dengan
seorang pengidap fobia. Pengamat fobia menggunakan bahasa logika sementara
seorang pengidap fobia biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat dirasa
lucu jika seseorang berbadan besar, takut dengan hewan kecil seperti kecoak atau tikus.
Sementara dibayangan
mental seorang pengidap fobia subjek tersebut menjadi benda yang sangat besar,
berwarna, sangat menjijikkan ataupun menakutkan. Dalam
keadaan normal setiap orang memiliki kemampuan mengendalikan rasa takut. Akan
tetapi bila seseorang terpapar terus menerus dengan subjek Fobia, hal tersebut
berpotensi menyebabkan terjadinya fiksasi. Fiksasi adalah suatu keadaan dimana mental seseorang
menjadi terkunci, yang disebabkan oleh ketidak-mampuan orang yang bersangkutan
dalam mengendalikan perasaan takutnya. Penyebab lain terjadinya fiksasi dapat
pula disebabkan oleh suatu keadaan yang sangat ekstrim seperti trauma bom, terjebak lift dan
sebagainya. Seseorang yang pertumbuhan mentalnya mengalami fiksasi
akan memiliki kesulitan emosi (mental blocks) dikemudian harinya. Hal tersebut
dikarenakan orang tersebut tidak memiliki saluran pelepasan emosi (katarsis)
yang tepat. Setiap kali orang tersebut berinteraksi dengan sumber Fobia secara
otomatis akan merasa cemas dan agar "nyaman" maka cara yang paling
mudah dan cepat adalah dengan cara "mundur kembali"/regresi kepada
keadaan fiksasi.
Kecemasan yang tidak
diatasi seawal mungkin berpotensi menimbulkan akumulasi emosi negatif yang
secara terus menerus ditekan kembali ke bawah sadar (represi). Pola respon
negatif tersebut dapat berkembang terhadap subjek subjek fobia lainnya dan
intensitasnya semakin meningkat. Walaupun terlihat sepele, “pola” respon
tersebut akan dipakai terus menerus untuk merespon masalah lainnya. Itu
sebabnya seseorang penderita fobia menjadi semakin rentan dan semakin tidak
produktif. Fobia merupakan salah satu dari jenis jenis hambatan sukses lainnya. Penyakit
ketakutan (fobia) adalah
kecemasan yang luar biasa, terus menerus dan tidak realistis, sebagai respon
terhadap keadaan eksternal tertentu.
Penderita biasanya
menghindari keadaan-keadaan yang bisa memicu terjadinya kecemasan atau menjalaninya
dengan penuh tekanan. Penderita menyadari bahwa kecemasan
yang timbul adalah berlebihan dan karena itu mereka sadar bahwa mereka memiliki
masalah.
·
Agorafobia.
yang dimaksud dari
agorafobia adalah takut akan keramaian atau tempat terbuka. secara lebih khusus
agorafobia menunjukkan ketakutan akan terperangkap, tanpa cara yang mudah untuk
terlepas bila kecemasan menyerang. Keadaan-keadaan yang
sulit bagi penderita agoraphobia adalah antri di bank atau pasar swalayan,
duduk di tengah-tengah bioskop atau ruang kelas dan mengendarai bis atau
pesawat terbang. beberapa orang menderita agorafobia setelah mengalami serangan
panik pada salah satu keadaan tersebut. yang lainnya hanya merasakan tidak
nyaman dan tidak pernah mengalami serangan panik.
Agorafobia sering
mempengaruhi kegiatan sehari-hari, kadang sangat berat sehingga penderita hanya
diam di dalam rumah. Pengobatan terbaik untuk
agorafobia adalah terapi
pemaparan, dengan bantuan seorang ahli, penderita mencari,
mengendalikan dan tetap berhubungan dengan apa yang ditakutinya sampai
kecemasannya secara perlahan berkurang karena sudah terbiasa dengan keadaan
tersebut,
(proses ini disebut habituasi). psikoterapi dilakukan agar penderita
lebih memahami pertentangan psikis yang melatarbelakangi terjadinya kecemasan.
·
Fobia spesifik
Fobia spesifik merupakan
penyakit kecemasan yang paling sering terjadi.
beberapa fobia spesifik (misalnya takut binatang, kegelapan atau orang asing) mulai timbul pada masa kanak-kanak. banyak fobia yang menghilang setelah penderita beranjak dewasa. fobia lainnya (misalnya takut hewan pengerat, serangga, badai, air, ketinggian, terbang atau tempat tertutup) baru timbul di kemudian hari. 5% penduduk menderita fobia tingkat tertentu pada darah, suntikan atau cedera; dan penderita bisa mengalami pingsan, yang tidak terjadi pada fobia maupun penyakit kecemasan lainnya.
beberapa fobia spesifik (misalnya takut binatang, kegelapan atau orang asing) mulai timbul pada masa kanak-kanak. banyak fobia yang menghilang setelah penderita beranjak dewasa. fobia lainnya (misalnya takut hewan pengerat, serangga, badai, air, ketinggian, terbang atau tempat tertutup) baru timbul di kemudian hari. 5% penduduk menderita fobia tingkat tertentu pada darah, suntikan atau cedera; dan penderita bisa mengalami pingsan, yang tidak terjadi pada fobia maupun penyakit kecemasan lainnya.
Sebaliknya, banyak
pendeita penyakit kecemasan yang mengalami hiperventilasi, yang menimbulkan perasaan akan pingsan, tetapi
mereka tidak pernah benar-benar pingsan. Penderita seringkali dapat mengatasi fobia spesifik
dengan cara menghindari benda atau keadaan yang ditakutinya. terapi pemaparan merupakan sejenis terapi perilaku dimana penderita
secara bertahap dihadapkan kepada benda atau keadaan yang ditakutinya.
terapi ini merupakan pengobatan terbaik untuk fobia spesifik. Psikoterapi dilakukan agar penderita memahami pertentangan
psikis yang mungkin melatarbelakangi terjadinya fobia spesifik.
·
Fobia Sosial
Kemampuan seseorang untuk
menjalin hubungan yang serasi dengan yang lainnya melibatkan berbagai aspek
kehidupan, termasuk hubungan keluarga, pendidikan, pekerjaan, hobi, kencan dan
perjodohan. Kecemasan tertentu dalam situasi sosial adalah normal,
tetapi penderita fobia sosial merasakan kecemasan yang berlebihan sehingga
mereka menghindari situasi sosial atau menghadapinya dengan penuh
tekanan.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa 13% penduduk pernah mengalami fobia sosial.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa 13% penduduk pernah mengalami fobia sosial.
keadaan-keadaan yang sering memicu
terjadi kecemasan pada penderita fobia sosial adalah:
- berbicara di
depan umum
- tampil di depan
umum (main drama atau main musik)
- makan di depan
orang lain
- menandatangani
dokumen sebelum bersaksi
- menggunakan kamar
mandi umum. penderita merasa penampilan atau aksi mereka tidak tepat.
mereka seringkali khawatir bahwa
kecemasannya akan tampak, sehingga mereka berkeringat, pipinya kemerahan,
muntah, gemetaran atau suaranya bergetar; jalan pikirannya terganggu atau tidak
mampu menemukan kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan maksud mereka.
Jenis fobia sosial yang
lebih umum ditandai dengan kecemasan pada hampir seluruh situasi sosial. Penderita
fobia sosial menyeluruh biasanya merasa bahwa penampilannya tidak sesuai dengan
yang diharapkan, mereka akan merasa terhina atau dipermalukan.
Beberapa orang memiliki
rasa malu yang wajar dan menunjukkan malu--malu pada masa kanak-kanak yang di
kemudian hari berkembang menjadi fobia sosial. yang lainnya mengalami kecemasan
dalam situasi sosial pertama kali pada masa pubertas. Fobia
sosial sering menetap jika tidak diobati, sehingga penderita menghindari
aktivitas yang sesungguhnya ingin mereka ikuti. terapi pemaparan merupakan sejenis terapi perilaku yang
efektif untuk mengatasi fobia sosial.
Psikoterapi dilakukan agar penderita lebih memahami
pertentangan batin yang mungkin melatarbelakangi terjadinya fobia sosial.
Beberapa istilah sehubungan dengan
fobia :
§ hydrophobia — cemas
akan air.
§ photophobia — cemas akan cahaya.
§ antlophobia — cemas
akan banjir.
§ cenophobia — cemas
akan ruangan yang kosong
C. Kekalutan Mental.
Penderitaan batin dalam
ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan yang diakibat ketidakmampuan
nya seorang manusia menghadapi masalah yang sedang dihadapi atau yang harus diatasi
sehingga yang jiwa dan raganya bertingkah laku secara kurang wajar, tidak
seperti hal nya manusia manusia yang berkehidupan normal.
Bentuk gangguan dan
kekacauan kesehatan mental yang disebabkan karena
kegagalan
yang bereaksi pada fungsi-fungsi kejiwaannya
terhadap ketegangan-ketegangan yang sehingga munculnya gangguan
fungsi atau gangguan struktur pada organ tubuh
nya dari satu bagian yang mengakibatkan mentalnya tidak kuat, atau sistem kejiwaan/mental. Totalitas
kesatuan ekspresi proses kejiwaan/mental yang patologis terhadap stimuli
sosial, dikombinasikan dengan faktor-faktor kausatif sekunder lainnya (patalogi
= ilmu penyakit ).
Gejala-gajala
awal sesorang mengalami kekalutan mental :
1. Nampak pada jasmani yang
sering merasa pusing, sesak napas, demam , nyeri pada lambung.
2. Nampak pada kejiwaan dengan
rasa cemas, cemburu, patah hati, mudah marah.
Sebab terjadinya kekalutan mental antara lain sebagai
berikut:
· Kepribadian
yang lemah, kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna akan
menyebabkan seseorang merasa rendah diri dan lama kelamaan akan menyudutkan
dirinya sendiri dan akhirnya menghancurkan mentalnya.
· Terjadinya
konflik sosial budaya, hal ini terjadi bila perbedaan norma seseorang dengan
norma yang ada dalam lingkungan hidupnya, sehingga ia tidak bisa beradaptasi.
· Cara
pematangan batin, cara pematangan batin berperan penting dalam kekalutan
mental karena, karena disetiap cara yang berbeda maka akan memberikan reaksi
yang berbeda pula.
Proses – proses kekalutan mental:
·
Positif, tenyajadinya trauma (luka jiwa) yang dialami pada diri seorang
manusia, akan dipelajari dan diterima sebagai pembelajaran dan hikmah dari kesulitan
yang dihadapinya, setelah mencari jalan keluar yang bisa menyelesaikan
masalahnya atau tetapi justru sebaliknya, maka ia pun akan bertekad untuk tidak
terulang kembali dilain waktu dan selalu beroptimis.
·
Negatif, bila terjadinya trauma yang sedang dialaminya maka akan sangat sulit
dihilangkannya dan bisa saja dirinya sendiri tidak dapat dihilangkan rasa
traumanya tersebut, sehingga dirinya sendiri yang bersangkutan mengalami
frustasi yang bisa mengakibatkan kelainan jiwa, karena disebabkannya tekanan
batin yang terus-menerus ada pada dirinya dan berakibatnya tidak tercapainya
apa yang dicita-citakan.
Bentuk frustrasi antara
lain :
1. Agresi,
yaitu contohnya seperti kemarahan yang sangat memuncak dan dapat mengakibatkan
emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadinya
hipertensi atau tindakan yang sangat tidak diinginkan yang dapat membahayakan
orang sekitarnya.
2. Regresi,
yaitu merupakan pola perilaku yang primitif atau ke kanak-kanakan.
3. Fiksasi,
yaitu seperti peletakan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan
membisu.
4. Proyeksi,
adalah usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri
yang tidak baik kepada orang sekitarnya.
5. Identifikasi,
yang dimaksud dari ini yaitu menyesuaikan sehingga menyamakan diri sendiri dengan seseorang yang sukses dalam
imaginasinya
6. Narsisme
adalah perilaku yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih
superior dari pada orang lain, sesuatu yang berlebihan tidak akan mencapai
hasil yang bagus.
7. Autisme
ialah menutup diri secara total dari dunia riil atau nyata, orang yang autisme
sama sekali tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, karena ia sudah cukup
merasa puas dengan fantasi nya sendiri
yang dapat menjurus ke sifat yang tidak normal.
Tahap-tahap pada seseorang yang mengalami
gangguan jiwa :
1) Gangguan kejiwaan dapat dilihat dalam
gejala-gejala kehidupan yang dialami si penderita baik jasmani maupun rohaninya.
2) Krisis ekonomi, terkadang krisis ekonomi ini
yang dapat mengakibatkan penurunan kementalan jiwa, jika krisis ekonomi ini
terus menerus berkepanjangan telah menyebabkan meningkatnya jumlah penderita
penyakit jiwa, terutama gangguan kecemasan mental.
3) Faktor sosial atau lingkungan sekitar
kita, itu juga dapat berperan bagi
timbulnya gangguan jiwa dan penurunan mental, seperti hal nya bisa terjadi dari
budaya, kepadatan populasi hingga menyebabkan peperangan atau konflik antar
tetangga. Jika lingkungan sosial sekitarnya baik, sehat dan tidak mendukungnya
untuk mengalami gangguan jiwa atau mental maka seseorang tidak akan terkena
gangguan jiwa. Begitu pula sebaliknya.
Gangguan mental ini tidak dapat menular, tetapi banyak kemungkinan bisa juga didapat
secara turun menurun dari orang tuanya. Namun hal ini tidak berlaku secara
absolut.
D. Penderitaan dan Perjuangan
Semua manusia pasti
pernah mengalami penderitaan, yang berat maupun ringan. Penderitaan adalah
bersifat kodrati. Maka dari itu, manusia harus berusaha dengan dirinya sendiri
untuk menghadapi atau menghilangkan penderitaan tersebut. Penderitaan ini
disebut kodrat karena sudah menjadi konsekuensi manusia yang hidup di dunia,
manusia tidak hanya untuk bahagia tapi juga untuk merasakan derita. Manusia
harus berjuang untuk melewati derita itu, agar manusia bisa merasakan kembali
kebahagiaannya. Manusia
adalah makhluk berbudaya, dengan budaya yang ada pada dirinya masing-masing ini
ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam dirinya dengan apa yang
dialaminya. Hal ini membuat manusia itu lebih berjuang, untuk si penderita
itupun sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau memahami penderitaan
tersebut.
Manusia
di muka bumi ini hidup untuk ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan
juga untuk menderita. Oleh sebab itu, manusia hidup sangat tidak boleh pesimis
yang beranggapan bahwa hidupnya hanya dapat penderitaan saja. Tetapi, manusia
harus sangat berfikiran optimis yang selalu berusaha mengatasi kesulitan
hidupnya. Percaya saja bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali
orang itu sendiri yang berusaha merubahnya.
Pembebasan
penderitaan pada umumnya meneruskan kelangsungan hidup dengan cara berjuang
menghadapi segala cobaan hidup yang segala dihadapinya, dengan waspada dan disertai
dengan berdoa kepada Tuhan agar
dijauhkannya dari bahaya-bahaya dan malapetaka. Manusia hanya bisa
merencanakan tetapi segala sesuatunya semua hanya Tuhan yang menentukan
hasilnya dan berkehendak. Kelalaian manusia dapat menyebabkan penderitaan bagi
manusia itu sendiri.
Ø Penderitaan, media massa,
dan seniman
Berita mengenai penderitaan
manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan
maksud agar semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan
manusia. Dengan demikian dapat mengunggah hati manusia untuk berbuat sesuatu. Media
massa adalah alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa
penderitaan manusia secara cepat kepada asyarakat luas. Dengan demikian
masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap anatara sesama manusia,
terutama bagi mereka yang simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi
yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca dapat
mengambil hikmah dan pelajaran dari karya tersebut.
Ø Pengaruh Penderitaan
Terhadap Kelangsungan Hidup Manusia
Penderitaan mungkin akan
memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul
dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya
penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup
bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari
penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.
Orang yang merasa dirinya
menderita akan mendapat tekanan dari dalam jiwanya dan rasa malu. Tak jarang
banyak manusia yang ingin mengakhir hidupnya karena tidak kuat menopang siksaan
dalam hidupnya. Ini terjadi di karenakan kekalutan mental. Kekalutan mental merupakan suatu
keadaan dimana jiwa seseorang mengalami kekacuan dan kebingungan dalam dirinya
sehingga ia merasa tidak berdaya.
Gejala- gejala permulaan pada orang yang
mengalami kekalutan mental sebagai berikut :
a) Fisiknya sering merasa
pusing, sesak napas, demam dan nyeri pada lambung.
b) Jiwanya sering
menunjukkan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis (kurangnya emosi,
motivasi, atau antusiasme).
Terkadang
kekalutan mental bisa berujung pada gangguan jiwa dikarenakan
kepribadiaan yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
sehingga orang tersebut merasa rendah diri.
E. PENYEBAB MUNCULNYA PENDERITAAN.
Penderitaan yang muncul karena perbuatan buruk manusia.
Penderitaan ini muncul disebabkan hubungan antara manusia dengan lingkungan
sekitarnya baik dengan antar sesama manusia ataupun dengan alam. Penderitaan
ini dapat muncul karena ketidak harmonisan antara elemen satu dengan yang
lainnya. contohnya pada hubungan dalam bermasyarakat, ada kalanya didalam
bermasyarakat terdapat perbedaan pendapat yang dapat menimbulkan perselisihan
diantara satu dengan yang lainnya, hal ini bisa saja mengakibatkan timbulnya rasa
dengki, marah, bahkan saling menuduh atau menjelek-jelekan. dari sinilah
penderitaan muncul karena perbuatan saling tidak menyukai tersebut. dalam hal
ini, penderitaan yang dialami adalah penderitaan secara batin karena terdapat
rasa sakit hati apabila ada seseorang yang menjelek-jelekan bahkan rasa itu
bisa saja semakin sakit apabila sudah terjadi pertengkaran yang membuat
hubungan didalam masyarakat sudah tidak ada rasa nyaman dan aman.
Selain karena ketidak harmonisan dengan sesama, ketidak
harmonisan dengan alam juga dapat membawa penderitaan. contohnya apa yang
sedang terjadi saat ini yaitu bencana alam terjadi dimana-mana. karena
kesalahan manusia terhadap alam lah yang membuat alam menjadi tidak bersahabat
lagi dengan manusia maka muncul lah penderitaan pada setiap orang yang terkena
bencana alam. penderitaan yang dialami adalah penderitaan secara fisik dan
batin, karena mereka yang terkena bencana alam harus rela kehilangan harta
benda bahkan keluarga mereka.
Penderitaan yang muncul karena suatu penyakit/siksaan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini dialami manusia. Beberapa kasus penderitaan dapat diungkapkan berikut ini : Seorang anak lelaki buta sejak diahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan, kecerdasannya luar biasa. Walaupun ia tidak dapat melihat dengan mata hatinya terang benderang. Karena kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai di universitas dan akhirnya memperoleh gelar doctor di Universitas Sourbone Perancis. Dia adalah Prof.Dr. Thaha Husen, guru besar Universitas di Kairo, Mesir.
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini dialami manusia. Beberapa kasus penderitaan dapat diungkapkan berikut ini : Seorang anak lelaki buta sejak diahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan, kecerdasannya luar biasa. Walaupun ia tidak dapat melihat dengan mata hatinya terang benderang. Karena kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai di universitas dan akhirnya memperoleh gelar doctor di Universitas Sourbone Perancis. Dia adalah Prof.Dr. Thaha Husen, guru besar Universitas di Kairo, Mesir.
Contoh-contoh penderitaan yang dapat dialami yaitu :
·
Nasib yang tidak baik
bagi si penderitaan ini
di karenakan perbuatan negatif yang sebelumya sudah dilakukan pada seseorang
ini yang dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan lingkungan sekitarnya.
Perbedaan nasib buruk dan takdir ini yaitu jika takdirnya memang sudah di
tentukan oleh tuhan sedangkan nasib yang tidak bagus karena disebabkannya Karena ulah manusia itu
sendiri.
Contohnya : seorang penderita yang timbul
karena penyakit, siksaan . Namun dengan kesabaran,keikhlasan dan tawakal
merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan tersebut.
·
Kehilangan orang tua, semua manusia
pastinya sangat mencintai kedua orang
tuanya dan memiliki hubungan batin yang sangat erat dengan keluarganya.
Penderitaan ini adalah yang paling sering kita lihat dan sangat sedih tentunya
.tapi kesedihan Karena penderitaan diharapkan tidak berlarut larut karena semua
manusia yang hidup pasti akan kembali kepada yang maha kuasa.
·
Kemiskinan , ada beberapa orang
yang mederita karena hidupnya yang tidak berkecukupan atau kemiskinan , merasa
tidak pernah cukup dengan apa yang telah ia punya sehingga dapat mengakibatkan
seseorang merasa menderita setiap harinya karena tidak bisa merasa dirinya puas.
Ini di karena kan kurangnya rasa syukur manusia atas apa yang telah di berikan
oleh tuhan.
·
Bencana, tidak ada seorang pun
yang dapat menghindari bencana yang tuhan berikan. Bencana bisa kapan saja
dating dan menimpa siapa saja bahkan seringkali mengakibatkan kehilangan
anggota keluarga. Trauma batin yang diakibatkan karena bencana juga sulit di
sembuhkan.
· Keguguran, Kehamilan
merupakan suatu hal yang dinanti-nantikan bagi banyak pasangan dan juga
merupakan suatu kebahagian tersendiri. Tetapi sayangnya rencana tidak selalu
berjalan mulus. Masalah genetika/keturunan mungkin dapat menyebabkan pasangan
susah mendapatkan anak atau selalu keguguran. Secara naluri, seorang ibu akan
merasa lebih kehilangan dibanding pasangannya.
Tapi sebaliknya, sebagai pasangan dan seorang laki-laki pada umumnya, mereka berjuang untuk menahan emosi terdalamnya. Bagaimanapun juga, sebagai ayah merasa kehilangan merupakan kesedihan juga. Dengan sedikit dukungan atau pengertian, mereka akan dapat menghadapinya.
Tapi sebaliknya, sebagai pasangan dan seorang laki-laki pada umumnya, mereka berjuang untuk menahan emosi terdalamnya. Bagaimanapun juga, sebagai ayah merasa kehilangan merupakan kesedihan juga. Dengan sedikit dukungan atau pengertian, mereka akan dapat menghadapinya.
F.
Pengaruh Penderitaan Terhadap
Kelangsungan Hidup Manusia
Penderitaan bisa saja
memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul
dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya
penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan
rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan,
dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.
Orang yang merasa dirinya menderita akan
mendapat tekanan dari dalam jiwanya dan rasa malu. Tak jarang banyak manusia yang
ingin mengakhir hidupnya karena tidak kuat menopang siksaan dalam hidupnya. Ini
terjadi di karenakan kekalutan mental. Kekalutan mental merupakan suatu keadaan
dimana jiwa seseorang mengalami kekacuan dan kebingungan dalam dirinya sehingga
ia merasa tidak berdaya.
G.
HUBUNGAN MANUSIA DAN
PENDERITAAN
Tuhan adalah pencipta segala sesuatu yang ada di alam
semesta ini. Dialah yang maha kuasa atas segala yang ada isi jagad raya ini.
Beliau menciptakan mahluk yang bernyawa dan tak bernyawa. Tuhan tetap kekal dan
tak pernah terikat dengan penderitaan.
Mahluk bernyawa memiliki sifat ingin tepenuhi segala hasrat dan keinginannya. Perlu di pahami mahluk hidup selalu membutuhkan pembaharuan dalam diri, seperti memerlukan bahan pangan untuk kelangsungan hidup, membutuh air dan udara. Dan membutuhkan penyegaran rohani berupa ketenangan. Apa bila tidak terpenuhi manusia akan mengalami penderitaan. Dan bila sengaja tidak di penuhi manusia telah melakukang penganiayaan. Namun bila hasrat menjadi patokan untuk selalu di penuhi akan membawa pada kesesatan yang berujung pada penderitaan kekal di akhirat.
Mahluk bernyawa memiliki sifat ingin tepenuhi segala hasrat dan keinginannya. Perlu di pahami mahluk hidup selalu membutuhkan pembaharuan dalam diri, seperti memerlukan bahan pangan untuk kelangsungan hidup, membutuh air dan udara. Dan membutuhkan penyegaran rohani berupa ketenangan. Apa bila tidak terpenuhi manusia akan mengalami penderitaan. Dan bila sengaja tidak di penuhi manusia telah melakukang penganiayaan. Namun bila hasrat menjadi patokan untuk selalu di penuhi akan membawa pada kesesatan yang berujung pada penderitaan kekal di akhirat.
Manusia sebagai mahluk yang berakal dan berfikir, tidak
hanya menggunakan insting namun juga pemikirannya dan perasaanya. Tidak hanya
naluri namun juga nurani.
Manusia diciptakan sebagai mahluk yang paling mulia namun manusia tidak dapat berdiri sendiri secara mutlah. Manusia perlu menjaga dirinya dan selalu mengharapkan perlindungan kepada penciptanya. Manusia kadang kala mengalami kesusahan dalam penghidupanya, dan terkadang sakit jasmaninya akibat tidak dapat memenuhi penghidupanya.
Manusia memerlukan rasa aman agar dirinya terhidar dari penyiksaan. Karena bila tidak dapat memenuhi rasa aman manusia akan mengalami rasa sakit.
Manusia diciptakan sebagai mahluk yang paling mulia namun manusia tidak dapat berdiri sendiri secara mutlah. Manusia perlu menjaga dirinya dan selalu mengharapkan perlindungan kepada penciptanya. Manusia kadang kala mengalami kesusahan dalam penghidupanya, dan terkadang sakit jasmaninya akibat tidak dapat memenuhi penghidupanya.
Manusia memerlukan rasa aman agar dirinya terhidar dari penyiksaan. Karena bila tidak dapat memenuhi rasa aman manusia akan mengalami rasa sakit.
Manusia selau berusaha memahami kehendak Tuhan, karena bila
hanya memenuhi kehendak untuk mencapai hasrat, walau tidak menderita didunia,
namun sikap memenuhi kehendak hanya akan membawa pada pintu-pintu kesesatan dan
membawa pada penyiksaan didalam neraka. Manusia
didunia melakukan kenikmatan berlebihan akan membawa pada penderitaan dan rasa
sakit. Muncul penyakit jasmani juga terkadang muncul dari penyakit rohani.
Manusia mendapat penyiksaan di dunia agar kembali pada jalan Tuhan dan
menyadari kesalahannya.
Namun bila manusia tidak menyadari malah semakin menjauhkan
diri maka akan membawa pada pederitaan di akhirat. Banyak yang salah kaprah dalam menyikapi penderitaan. Ada yang
menganggap sebagai menikmati rasa sakit sehingga tidak beranjak dari kesesatan.
Sangat terlihat penderitaan memiliki kaitan dengan kehidupan manusia berupa
siksaan, kemudian rasa sakit, yang terkadang membuat manusia mengalami
kekalutan mental. Apa bila manusia tidak mampu melewati proses tersebut dengan
ketabahan, di akherat kelak dapat menggiring manusia pada penyiksaan yang pedih
di dalam neraka.
H.
SEBAB-SEBAB PENDERITAAN
Sebab-sebab
timbulnya penderitaan antara lain :
a.
Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk
manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan
alam sekitar.
Karena
perbuatan buruk antara sesama manusia yang mengakibatkan manusia lain menderita
antara lain :
1. TKW Indonesia yang dianiaya
di Malaysia disiksa, disetrika, diperkosa bahkan ada yang sampai meninggal
dunia. Perbuatan buruk majikan yang menyebabkan penderitaan bagi pembantunya
sampai kehilangan nyawanya.
2. Perbuatan buruk orang tua
kepada anak kandung nya yang menganiaya sampai mengakibatkan kematian. Orang
tua yang seharusnya melindungi dan menjadi contoh bagi anak nya malah
memberikan penderitaan kepada anak kandung nya sendiri.
3. Tawuran pelajar antara SMA
6 dan SMA 70 yang mengakibatkan dua orang luka dan satu orang meninggal dunia.
Tawuran pelajar yang menyisakan penderitaan bagi keluarga maupun dirinya
sendiri.
Perbuatan
buruk manusia terhadap lingkungan juga menyebabkan penderitaan bagi manusia.
Tetapi manusia tidak menyadari hal tersebut. Manusia baru menyadari setelah
bencana itu terjadi seperti :
1. Musibah banjir dan tanah
longsor di Kota Ambon. Bencana ini memakan korban sebanyak 5 orang meninggal
akibat banjir dan 3 orang akibat tanah longsor, belum terhitung lagi jumlah
orang yang hilang dan kerusakan harta benda yang diderita akibat bencana alam
ini. Bencana alam ini bermula karena penebangan hutan secara liar sehingga
tanah tidak mampu menampung debit air hujan dan berakibat banjir disertai tanah
longsor. Pemerintah dan segenap jajaran kesehatan dan tim SAR telah
mengevakuasi korban, memberikan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit dan klinik. Mereka
bekerjasama untuk membantu korban keluar dari penderitaan ini.
2. Bencana Lumpur Lapindo yang
disebabkan karena kelalaian manusia dalam pengeboran sumur di Sidoarjo Jawa
Timur yang mengakibatkan menyemburnya lumpur panas dari bawah
tanah. Semburan lumpur panas tersebut menyebabkan tergenangnya kawasan
permukiman, pertanian, dan perindustrian di tiga kecamatan di sekitarnya, serta
memengaruhi aktivitas perekonomian di Jawa Timur. Inilah penderitaan manusia akibat kelalaian
pekerja dan pimpinan perusahaan. Mereka harus bertanggung jawab untuk
memulihkan penderitaan warga sekitar.
b.
Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan /
azab Tuhan
Penderitaan juga dapat terjadi karena penyakit, siksaan /
azab Tuhan. Kesabaran, tawakal dan optimisme merupakan usaha manusia untuk
mengatasi penderitaan tersebut. Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini
antara lain :
1. Seorang anak laki-laki yang
lahir tanpa tangan dan kaki. ia berjuang mental dan emosional serta fisik nya.
Awalnya dia seakan tidak mempunyai harapan untuk hidup seakan hidup ini tidak
ada artinya lagi. Tetapi dia menyadari bahwa ada tangan Tuhan yang akan selalu
membantunya. Tuhan pasti akan menunjukan kebesaran dan kuasanya bagi
orang-orang yang tidak pernah mengenal putus asa. Dengan kekuatannya itu dia
mampu menyelesaikan study nya di Griffith University dan sekarang dia menjadi
seorang motivator Internasional. Dia adalah Nicholas James Vujicic atau yang
biasa sering dipanggil Nick Vujicic.
2. Nabi ayub mengalami cobaan
Tuhan yaitu dia menderita penyakit kulit selama bertahun-tahun. Nabi ayub
kehilangan masa kejayaannya, keluarganya, teman dan kaum kerabatnya. Dengan
penuh kesabaran dan keihklasan Nabi ayub menjalankan cobaan dari Tuhan. Berkat
kesabaran dan keihlasannya beliau sembuh total dari penyakitnya dan Allah
memberikan kemulian yang berlipat-lipat sehingga Nabi Ayub tidak lagi miskin.
3. Tenggelamnya fir’aun dilaut
merah adalah azab yang dijatuhkan Tuhan kepada orang yang angkuh dan sombong.
Ketika fir’aun mengngejar Nabi Musa dan pengikut-pengikutnya menyebrangi laut
merah. Dengan tongkat Nabi Musa laut itu terbelah, Nabi Musa dan para
pengikutnya segera menyebrangi laut tersebut. Ketika fir’aun dan tentaranya
tepat berada ditengah laut merah itu seketika itu juga laut merah tertutup lagi
dan fir’aun beserta bala tentaranya tenggelam didalamnya.
Kesimpulan
Penderitaan merupakan hal yang pasti di alami
oleh setiap manusia. Oleh karenanya, kita sebagai hamba Allah yang bertakwa
lebih baik berserah diri dan bersabar dalam menghadapi setiap penderitaan atau
masalah yang Allah berikan kepada kita.
Komentar
Posting Komentar